SISTEM BELAJAR TATAP MUKA GANJIL GENAP DI MASA PANDEMI DI SMPN 2 MUARA TELANG
Menurut Ki Hajar Dewantara “Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Pendidikan menuntun segala keku
atan kodrat
yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya. Tentu saja
hal ini menjadikan pendidikan sebagai suatu proses yang amat penting dalam diri
setiap manusia. Salah satu jalan memperoleh pendidikan adalah dengan mengenyam
bangku sekolah sejak usia taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
Setiap
tingkatan sekolah yang ada di Indonesia melakukan kegiatan pembelajaran melalui
proses tatap muka antara guru dan siswa. Namun sejak maraknya wabah covid-19
yang melanda dunia tak terkecuali Indonesia, menjadikan sistem belajar tatap
muka harus dihindari terlebih dahulu. Pembelajaran dengan sistem daring menjadi
pilihan sistem belajar di masa pandemi. Sistem belajar ini pula diterapkan di
SMPN 2 Muara Telang yang berada di kawasan kabupaten Banyuasin.
Di masa
pandemi, menjaga kesehatan peserta didik
agar tidak terpapar virus merupakan hal yang amat penting. Akan tetapi proses
pembelajaran harus tetap berjalan dan tidak boleh terhenti karena peserta didik
berhak mendapatkan ilmu pengetahuan setiap hari. Melalui sistem pembelajaran
daring, guru di SMPN 2 Muara Telang dapat tetap memberikan materi ajar kepada
siswa yakni dengan bantuan aplikasi seperti whatsapp, google classroom, maupun youtube
yang digunakan sebagai media referensi mencari materi ajar. Guru di SMPN 2
Muara Telang mengatur jadwal pembelajaran daring secara bergiliran agar setiap
hari siswa tetap mendapatkan materi ajar seperti yang didapatkan saat
pembelajaran tatap muka.
Meskipun
berjalan dengan baik, sistem pembelajaran daring nyatanya tidak selalu
berlangsung dengan lancar. Banyak faktor yang menyebabkan sistem tersebut
menjadi terkendala. Diantaranya ada beberapa siswa di SMPN 2 Muara Telang yang
belum memiliki alat komunikasi telepon genggam yang digunakan untuk belajar
daring, tidak semua siswa disiplin dalam mematuhi jadwal pelajaran daring
karena ada aktivitas lain yang dilakukan seperti membantu orang tua atau
bermain sehingga lupa belajar. Selain itu, siswa cenderung malas dan mengeluh
karena banyaknya tugas maupun materi ajar sedangkan menurut mereka akan lebih
mudah memahami jika sang guru menjelaskan materi secara langsung di kelas.
Dengan
banyaknya kendala dan keterbatasan tersebut, akhirnya sekolah yang ada di
kabupaten Banyuasin termasuk SMPN 2 Muara Telang mendapat perintah untuk
kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah secara bertahap. Tentu
saja tetap dengan memperhatikan protocol kesehatan agar peserta didik terhindar
dari virus berbahaya. SMPN 2 Muara Telang berusaha untuk menerapkan protocol
kesehatan dalam proses pembelajaran di masa pandemi dengan cara sistem belajar
tatap muka ganjil genap. Sistem ini merupakan penerapan proses pembelajaran
dimana siswa dengan daftar hadir bernomor urut ganjil akan masuk pada hari
senin. Kemudian pada hari selasa, siswa bernomor urut genap mendapat giliran
belajar tatap muka di sekolah sedangkan yang bernomor urut ganjil belajar
dirumah. Begitu pula hari selanjutnya dilaksanakan secara bergiliran. Pada
minggu kedua, jadwal masuk siswa kembali berubah yakni genap di hari senin dan
ganjil di hari selasa, begitu pula hari selanjutnya.